Qatar Airways akan menjadi maskapai komersial pertama
di dunia yang menggunakan bahan bakar bahan bakar GTL (gas to liquids) kerosen untuk armadanya.
Penggunaan bahan bakar GTL tersebut diyakini dapat membantu menurunkan emisi karbon secara signifikan dan akan mengurangi dampak perubahan iklim.
Qatar Airways telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan sejumlah mitra bisnisnya untuk mengkaji lebih lanjut manfaat penggunaan bahan bakar terkait, seperti bahan bakar jet sintetis.
Studi itu antara lain dilakukan oleh Qatar Petroleum, Shell, Airbus, Rolls Royce,
"Studi intensif akan dilakukan selama beberapa tahun ke depan," ujar Chief Executive Officer Qatar airways Akbar Al Baker dalam keterangan persnya, Kamis (15/11).
Saat ini Qatar Airways mengoperasikan salah satu dari armada termuda dunia dan bahan bakar terefisien untuk 58 pesawat. Riset konsorsium akan fokus pada manfaat penggunaan GTL kerosen, dengan mengutamakan penekanan pada peningkatan kualitas udara, bahan bakar ekonomis, dan penurunan emisi karbon di sekitar bandara dan pada saat menyusuri ketinggian.
Pelatihan dan riset akan dilakukan di fasilitas canggih dalam Qatar Science and
Akbar memaparkan, bahan bakar pesawat bertanggung-jawab terhadap 40% dari biaya operasional maskapai. "Dengan harga bahan bakar jet yang meningkat, kerosen diharapkan dapat menurunkan emisi karbon, pembakaran bahan bakar dan meningkatkan efisiensi operasional pesawat," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar