Sabtu, 20 Oktober 2007

Titiek Puspa dan SBY


Curhat Titiek Puspa pada Presiden, musisi legendaris Titiek Puspacurhat pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat Konser 70 Tahun "Karya Abadi Sang Legenda", sekaligus memperingati ulang tahun ke-70 dirinya, ia mengungkapkan keinginannya pada Yudhoyono dan Ani. "Saya ingin Indonesia punya sekolah seni budaya, Bapak Presiden. Nama Indonesia akan dikenal di dunia melalui kekayaan seni budaya," katanya, saat konser yang berlangsung di arena Pekan Raya Jakarta, Rabu malam pekan lalu.


Titiek lantas bercerita pernah diundang ke Kanada bersama sekitar 20 orang anggota rombongan. Dengan berbekal dana yang minim dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mereka "nekad" berangkat. Di acara itu Titiek Puspa menghibur sejumlah duta besar dari berbagai negara serta petinggi di Kanada.

"Sambutannya luar biasa, mereka memberikan tepuk tangan yang panjang sambil berdiri. Tentu saja kami yang datang membawa misi budaya Indonesia merasa sangat bangga," katanya. Sulitnya nama Indonesia mendunia, menurut Titiek, karena negeri ini kurang menggali kekayaan seninya untuk ditampilkan di tingkat internasional. "Padahal dengan seni budaya nama Indonesia akan harum dan berjaya di luar negeri. Karena mereka menghargai budaya kita dan mereka tidak memiliki seni budaya seperti yang kita miliki," katanya.

Keinginan agar Indonesia memiliki sekolah seni budaya tidak hanya diungkapkannya di depan Presiden. Dalam wawancara usai konser, ia kembali mengungkapkan harapan itu. "Sekolah seni budaya itu penting untuk Indonesia. Bayangkan saja, kita punya banyak sekali kesenian. Dengan kesenian kita bisa mendunia," katanya.

Seni tradisi, menurut Titiek, sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat dunia. Apalagi seni budaya Indonesia yang beragam memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. "Saya membayangkan sekolah itu nantinya akan memiliki ruangan konser yang bagus, anak-anak berbakat bisa tampil di situ,"

Tidak ada komentar: