Senin, 26 November 2007

Prancis Kecam Rencana Referendum Taiwan

BEIJING, SENIN – Prancis agaknya sedang sangat dekat dengan China. Setelah mendapatkan proyek pembangunan dua egara nuklir senilai Rp 104 triliun dari China, Prancis melancarkan kecamannya terhadap rencana referendum Taiwan untuk menjadi anggota PBB. Dalam kunjungan resmi di Beijing, Senin (26/11), Sarkozy mengatakan negaranya mendukung kebijakan Satu China. Ia tetap menganggap referendum Taiwan yang digagas Presiden Chen Shui Bian itu merupakan langkah awal menuju kemerdekaan. “Setiap prakarsa sepihak bagi satu referendum di Taiwan,” kata Sarkozy dalam perundingan dengan Presiden Hu Jintao.

Namun kecaman dari sekutu AS dan China itu tidak menggoyahkan niat Chen. Ia tetap menjadwalkan referendum, untuk menentukan keanggotaan pulau itu dalam PBB, bersamaan dengan pemilu presiden pada 22 Maret 2008. Washington mengecam keras langkah itu. Deputi Menlu John Negroponte, Agustus lalu menyebut tindakan itu sebagai langkah menuju deklarasi kemerdekaan penuh. Taiwan yang memakai nama resminya Republik China, kehilangan keanggotaan di PBB dan diambil alih China tahun 1971. Usaha-usaha dalam 14 tahun belakangan ini untuk kembali bergabung dalam badan dunia itu dengan memakai nama “Taiwan” berulangkali dihambat Beijing.(ANTARA/SAS)

Tidak ada komentar: