Senin, 26 November 2007

TIGA HURUF di Philadelphia

Beberapa bulan terakhir ini banyak terjadi penangkapan terhadap orang Indonesia yang tidak bersurat di Philadelphia. Kalau dahulu hanya mereka yang pengajuan status legalnya ditolak dan tidak mematuhi perintah untuk meninggalkan Amerika yang dicari aparat, kini petugas akan menghentikan mini-bus penjemput pekerja dan mengamankan seluruh awaknya. Penangkapan dan penggrebekan yang gencar dilakukan mengkhawatirkan para WNI yang mencari nafkah dikota ini hingga tidak sedikit dari mereka yang langsung menutup rekening bank, pindah tempat tinggal, getol berdoa dan menjadi paranoid. Seperti biasa, peristiwa penangkapan disebarkan-luaskan wong Indo disini yang dianugerahi bakat alami wartawan (tanpa cek dan ricek) melalui sarana canggih SMS dan telepati hingga dalam waktu singkat sudah tersebar luas sampai kota-kota lain di Pennsylvania. Sesaat kemudian muncul beragam analisa yang mencoba menjawab pertanyaan WHY mobil van itu dicegat Tiga Huruf alias ef bi ai. Melalui bisik-bisik, mencuat kesimpulan bahwa karena sakit hati terkena stei-hom (baca: dipecat!), si Anu langsung melaporkan perusahaan yang memecatnya dan memberikan rute yang sehari-hari dilalui mobil jemputan kepada ef bi ai hingga tamatlah riwayat mantan rekan-rekan kerjanya! Analisa lainnya : Agent sengaja melaporkan para pekerjanya karena uang gaji yang harus dibayarkan telah dihabiskan di kasino Atlantic City. Satunya lagi : ada orang Indonesia yang telah direkrut menjadi mata-mata ef bi ai dan menerima $500,00 untuk setiap nama dan alamat para gulita yang diberikan pada petugas. Hebatnya lagi, ada pimpinan agama yang mendapat bocoran X-File hingga menghimbau pengikutnya menghindari jalan tertentu pada jam dan hari tertentu karena akan ada sweeping! Mungkin karena merasa lebih cool, lebih keren dan seperti difilm, masyarakat Indonesia di Philadelphia selalu menyebut petugas yang melakukan penangkapan adalah FBI (Federal Bureau of Investigation) dan karena kata ef bi ai dapat dimengerti dan didengar rekan kerja non-Indonesia maka sekarang kata TIGA HURUF menjadi trend baru yang sangat ditakuti. Dalam berbagai kesempatan saya sampaikan pada rekan-rekan bahwa tangkap-menangkap pendatang haram di Amrik bukan tugas ef bi ai apalagi CIA melainkan POLICE ICE (Immigration and Customs Enforcements) rakitan Homeland Security enam bulan setelah peristiwa 9/11. Saya pernah menyaksikan langsung bagaimana para Police ICE ini menggedor pintu warga dipagi buta. Kita semua tahu dinegara manapun, tinggal dan bekerja dengan menggunakan visa kunjungan adalah suatu pelanggaran imigrasi. Namun demikian tidak ada satu negarapun selain Amerika Serikat dimana kaum gulita dapat bekerja, mengajukan kredit mobil dan rumah serta berbisnis dan menyekolahkan anak dengan gratis bagai warga negara yang lahir disini! Bukannya bersyukur dan berterima kasih, sebagian oknum WNI gemar melakukan tindakan tidak terpuji hingga akibat nila setitik, rusak susu sebelanga. Tidak adakah yang dapat dilakukan warga Indo-Phila menghindari penangkapan? Ada. Bagi para pelakon bojo-bojo-an dengan sesama wong Indo, telah tiba saat yang tepat meninggalkan bojo palsu anda dan mengawini citizen untuk mendongkrak status imigrasi. Carilah tempat tinggal yang memiliki Feng Shui baik. Kini rumah kost yang berlokasi ditempat jin buang anak di Philadelphia menjadi pilihan WNI karena mereka berpikir petugas Police ICE tidak akan mampu menangkap jin. Hindari rumah tusuk sate karena aparat akan dengan mudah melihat anda dari kejauhan. Tanggalkan sifat manja yang selalu ingin diantar jemput untuk bekerja, jika memungkinkan carilah pekerjaan bukan dipabrik karena berada ditengah puluhan orang Indonesia yang gemar berkelahi dengan sesama saudara beresiko tinggi. Senantiasa bersifat low-profile, tidak membuat rekan kerja sakit hati dan lenyapkan sifat saling mencurigai dan penyebaran isu yang tidak berdasar. Selalu kantongi berbagai macam obat dan jika terpegang petugas, tunjukkan obat-obatan tersebut dan katakan bahwa anda sedang sakit dan dalam perawatan dokter atau berpura-puralah pingsan, demikian petugas tidak akan tega memborgol anda. Bagi anda yang beruntung, yang telah mendapatkan status legal, kikis habis sifat arogan dan gemar mengancam terhadap kaum gulita, apapun status imigrasi anda, tetap mengalir darah merah putih dalam tubuh dan daripada cheese-steak, anda lebih memilih nasi hangat berlauk empal brewok, bukan? Bagi mereka yang tertangkap dan tersingkir dari negeri ini, tidak perlu sedih dan khawatir karena segelintir WNI yang terpegang beberapa tahun lalu telah terlihat kembali di Philadelphia, ada banyak jalan menuju Amerika! Sementara anda yang ngotot ingin tinggal disini dapat keluar dari tahanan dengan jaminan beberapa ribu dollar dan mengarang cerita klasik yang mengerikan untuk pengajuan status legal. Pimpinan agama anda pasti akan memberikan dukungan penuh! Anggaplah apa yang anda alami sebagai blessing in disguise, sebagai berkah tersembunyi. Selama didalam tahanan anda tidak harus bangun pagi kedinginan dipinggir jalan menanti mobil jemputan dan tidak ada target produksi yang harus dikejar. Kalau selama ini anda bekerja keras dipabrik milik orang lain dan membangun ekonomi paman Sam, dengan uang yang terkumpul (kalau ada) serta pengalaman kerja yang dikantongi, kini saatnya merencanakan mendirikan pabrik sendiri dan membangun ekonomi Indonesia. Ingat pesan engkong dulu daripada hujan emas dinegeri orang, lebih baik hujan batu dinegeri sendiri. Andaikan WNI pekerja pabrik di Philadelphia dapat rukun dan damai dengan sesama rekan seperti saat dalam ruang kebaktian maka TIGA HURUF akan menjadi ILU (I Love U) bukannya IRU (I Report U)!.Penulis adalah salah seorang penderita paranoid.

Tidak ada komentar: